Kamis, 30 April 2009

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu

Seorang anak mendapatkan ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu memberikan selembar kertas yang bertulis sesuatu. Si ibu segera mengelap tangan lalu menyambut kertas yang dihulurkan oleh si anak dan Ibu pun membacanya.

di Kertas itu tertulis ;
OngKos upah membantu ibu :
1) Tolong pergi warung Rp 15.000
2) Tolong jaga adik Rp 50.000
3) Tolong buang sampah Rp 10.000
4) Tolong memebereskan ruangan Rp 25.000


5) Tolong siram bunga Rp 30.000
6) Tolong sapu sampah Rp 35.000
Jumlah : Rp 165.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil sesuatu berdebar-debar di hatinya. Si ibu mengambil sebuah pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
Berikut tulisan Ibu itu :
1) OngKos mengandungmu selama 9 bulan - PERCUMA
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu - PERCUMA
3) OngKos air mata yang menitis karenamu - PERCUMA
4) OngKos kerunsingan keranabimbangkanmu - PERCUMA
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - PERCUMA
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - PERCUMA

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pena menulis 'Telah Dibayar' pada muka surat yang ditulisnya.

Diriwayatkan seorang telah bertemu Rasulullah SAW dan bertanya, "Wahai Rasulullah,siapakah yang paling berhak mendapat layanan baik dariku? "Rasulullah menjawab, "Ibumu" (dan diulang sebanyak tiga kali), kemudian ayahmu kemudian saudara-saudara terdekatmu."


Subhanallah betapa besar kasih sayang seorang ibu sejak mengandung kita selama 9 bulan sampai sekarang ini... seorang ibu tidak pernah meminta balasan atas semua yang telah beliau berikan, tapi apa balasan yang beliau terima dari kita, anak-anaknya ???

Subhanallah... semoga Ibuku senantiasa diampuni dan selalu dalam lindungan dan kasih sayang-Nya. Amin.

I Love U Mam. Emmmuuuuaachhhh...

Rabu, 22 April 2009

facebook.

BERAWAL DARI KOMENTAR BIASA DALAM FACEBOOK


X : Mengeluarkan statement: "jangan banyak alasan ! Alasan itu membunuh potensi..." siapa yang sepakat angkat tangan...!!

Y : Tapi alasan itu perlu loh.....,!!!!setiap apa yang kita lakukan harus dipikirkan alasannya apa dulu.Jika penting dan bermanfaat,it's ok.Tapi kalo sia2 mending diem aja

X :Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh.
Ukhti, ada 2 hal yang kita butuhkan untuk bergerak dan menuntaskan perubahan. Apakah itu? 2 hal itu adalah landasan yang kuat dan tujuan. jadi alasan bukanlah suatu hal yang kita butuhkan untuk bergerak dan beramal.Dengan landasan yang kuat kita tahu ke arah mana kita akan melangkah, dan apa saja yang harus kita lakukan dalam setiap langkah yang kita ambil sehingga tidak akan tersesat dan juga mengetahui mana yang manfaat.
Dan dengan tujuan yang jelas, kita akan senantiasa istiqomah untuk menatapi dan meniti jalur kearah tujuan itu terdapat. Bukan hanya karena kita sangat menginginkan tujuan itu tercapai, tapi juga karena pastinya akan ada orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dengan kita sehingga dapat melangkah bersama, menjadi teman seperjuangan yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran dan membuat kita - Insya Allah - tidak akan pernah keluar dari jalur.

Apakah diperlukan alasan untuk anti tersenyum dan mengucapkan salam saat bertemu saudara anti sesama muslim?Tidak. saya rasa anti tidak melakukan itu berdasarkan asas manfaat. Anti melakukan itu karena anti memiliki landasan dan tujuan. Rasul memerintahkan anti untuk menyebarkan salam dan kebahagiaan agar anti menjadi muslim yang bahagia pula. Tujuannya?! Apakah ada tujuan lain selain mendapat ridho Allah 'azza wa Jalla? semoga saja niat kita senantiasa diluruskan.Sejauh yang saya tahu, alasan membuat orang berorentasi pada "manfaat apa yang bisa saya dapat?", bukan kepada "manfaat apa yang bisa saya berikan kepada orang lain?". Alasan membuat orang menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa dia lakukan saat itu juga. Dan lebih parah lagi ukhti, alasan membuat amanah terlihat mudah, gampang, dan ringan, tidak merasa bahwa suatu saat akan dipertanggung jawabkan. Jika ada seseorang yang tidak amanah, gampang saja, dia hanya butuh sebuah alasan yang kira-kira rasional, sehingga seakan- akan tak bersalah dan terbebas dari tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Dan akhirnya dia akan menjadi orang yang tidak amanah selama-lamanya. itulah yang saya maksud alasan itu membunuh potensi.

Ukhti, kita sebagai manusia dipercaya untuk menjadi khalifah di muka bumi. Oleh karena itu pastilah Allah telah membekali diri kita masing-masing dengan potensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang khalifah. Tapi, tidak semua orang mau dan mampu menghidupkan potensi-potensi dalam dirinya
Alasan membuat potensi kita mati. Alasan membuat kita tidak dapat melakukan apa yang sebenarnya bisa kita lakukan."Maaf, saya terlambat... Anda tahu sendiri kan, jam segini gimana macetnya..."Orang ini bukan terlambat karena macet ukhti, dia terlambat hanya karena tidak cukup peduli untuk berangkat lebih awal dan menghindari kemacetan.
Dan dia membuat alasan bukan supaya bisa dimengerti oleh orang lain, tapi supaya membuat dirinya sendiri merasa tidak bersalah. Apakah anti pernah memerankan adegan semacam ini...?

Membunuh alasan-alasan itu tidak semudah mengetik di komputer. Sulit.
Tapi kembali ke 2 hal yang dibutuhkan tadi. selama kita berpegang teguh kepada landasan yang kuat sehingga mengakar di sanubari kita, disertai dengan Tujuan yang jelas, maka kita tidak akan pernah membutuhkan alasan untuk bergerak dan beramal, kita tidak akan pernah membuat alasan untuk menenangkan hati sendiri. Kita akan bergerak dengan tanpa cacat.

Sekarang apa landasan dan tujuan kita meniti jalan dakwah yang panjang, terjal, berliku, dan berduri ini ukhti?Kita sebagai umat muslim tentu akan menjadikan Al-Qur'an dan As- Shunnah sebagai landasan pergerakan. Tapi untuk tujuan, anti lebih tahu tujuan yang ingin anti gapai.Teruslah memohon pada Allah untuk dijauhkan dari kefuturan, dan tetap istiqomah.Afwan jiddan, semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh.

Y :Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Jazakallahu khair atas pemaparan antum yang lumayan panjang dan lebar.Satu hal yang ana bisa simpulkan bahwa adanya perbedaan pandangan mengenai Alasan itu sendiri antara ana dan antum.Dari penjelasan yang antum paparkan tersebut,yang perlu digaris bawahi atau yaitu adanya LANDASAN yang kuat dan TUJUAN yang jelas.
YA....,ane sepakat dengan itu,tapi perlu juga dipahami bahwa alasan kita melakukan sesuatu adalah LANDASAN dan TUJUAN itu sendiri.
Jika kemudian antum bertanya," saat senyum pada orang lain apakah ada alasannya"???
saya akan dengan tegas mengatakan ya,Saya tersenyum karena ada alasannya.Alasannya apa?kembali pada LANDASAN dan TUJUANNYA tadi landasan syar'inya ana rasa antum lebih mahfum dengan hal itu.
Bagaimana sikap Rasulullah sebagai suri taulada yang baik bagi kita.Beliau menjadikan Senyum itu adalah sedekah.Lalu kembali pada tujuannya???? banyak sekali tujuan dari senyum itu sendiri.Baik bagi orang lain maupun bagi kita sendiri.

Jadi kalau sekali lagi ada yang bertanya perlukah alasan dalam setiap perbuatan kita??? jawabannya adalah Ya.

Tapi terlepas dari itu semua,Tak masalah antum memberikan statement seperti itu,Toh itu ada benarnya jika ditinjau dari sudut yang berbeda.
Jangan sampai perbedaan seprti ini menyebabkan hal2 yang tidak seharusnya.kenapa ana bilang seperti itu????Kita lihat saja sekarang,perpecahan ummat bisanya pemicunya adalah hal-hal sepele seperti ini.(perbedaan pendapat).
lalu tugas kita????????
mempersatukan ummat muslim di seluruh dunia.
HIDUP ITU BERJUANG,BERHENTI BERJUANG SAMA DENGAN BERHENTI HIDUP

sekarang giliran anda memberikan statemen t tentang hal yang baru saja didiskusikan